Rabu, 08 September 2010

Membuang "Sampah Masa Lalu"






Hari ini, kamis 9 September 2010/30 Ramadhan 1431 H

1 hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1431 H dan 30 hari menjelang hari bahagiaku :)
Banyak orang yang bertanya sejauh mana persiapanku menyambut hari bahagia itu
Aku hanya bisa menjawab,”persiapannya baru sekitar 30%”
Tidak banyak hal istimewa yang aku lakukan, seolah semuanya mengalir begitu saja
Lewat tulisan ini, aku ingin bercerita sedikit tentang sebagian masa laluku

Beberapa hari yang lalu, saat sedang beres – beres di kamar
Tak sengaja menemukan bungkusan plastik putih agak tebal berisi kertas - kertas
Aku penasaran ingin mengetahui apa saja isi bungkusan tersebut
Tak menunggu waktu lama lagi, langsung saja kubongkar

Astagfirullah, ternyata isinya adalah amplop – amplop berisi surat, kartu – kartu ucapan dan beberapa lembar foto.
Tiba – tiba saja pikiranku terbang melayang ke masa laluku
Tahun 1998, saat aku duduk dibangku kelas 1 – 7 SMUN 15 Bandung, seorang teman SD yang telah berpisah mengirimiku sebuah surat.

Isinya menanyakan kabarku saat itu, ia merasa kangen dengan teman – teman seangkatan kami dulu.
Kata – katanya yang ditulis dalam bahasa sunda campur bahasa indonesia membuatku sering tertawa kalau membacanya berulang kali.
Lucu sekali tulisan dan gaya bahasa yang dipakainya.
Namun sampai sekarang masih ada 1 pertanyaan yang mengganjal dihatiku dan masih belum terjawab sampai sekarang
Dari mana ia tahu aku sekolah di SMUN 15 bandung ?

Teman – teman seangkatanku waktu di SD dulu pun tidak mengetahui jawabannya.
Keberadaan si pengirim surat itu pun misterius, ia tidak menuliskan alamatnya dibelakang maupun didalam suratnya.
Ada yang bilang ia masih tinggal di Bandung, namun ada juga yang mengatakan ia sudah pindah ke Soreang.
Aku tak menyangka surat yang aku terima 12 tahun yang lalu itu masih utuh tersimpan di bungkusan itu.

Kupalingkan wajah dan menatap kartu – kartu ucapan selamat idul fitri yang terdapat dalam bungkusan tadi.
Tiba – tiba rona wajahku jadi berubah, sepertinya ada “energi khusus” yang membuatku jadi ceria
Kulihat satu persatu kartu ucapan idul fitri tersebut
Ada yang dikirim dalam kurun waktu tahun 2001 - 2007
Pengirimnya berbeda – beda
Ada yang berasal dari sahabat waktu di SD, SMP dan SMU
Semuanya berjenis kelamin perempuan.

Memang, dulu setiap idul fitri tiba, rasanya ingin sekali berbagi cerita dengan sahabat – sahabatku yang telah jauh berpisah.
Karena waktu itu media semacam HP dan internet belum booming seperti sekarang, maka media yang pas untuk mengucapkan selamat idul fitri adalah melalui kartu ucapan yang gambar dan tulisannya unik serta lucu.
Seringkali yang dikirim bukan hanya kartunya saja, namun diselipkan pula secarik kertas berisi kabar – kabar terbaru tentang mereka.
Tak jarang berawal dari kartu ucapan tersebut, bisa terjalin komunikasi yang lebih intens lagi

Beberapa sahabat bahkan menjadikan media surat sebagai ajang curhat denganku.
Mulai dari masalah kehidupan mereka, pekerjaan, sampai masalah percintaannya.
Entah kenapa, mereka selalu merasa puas dan kagum dengan jawaban – jawabanku
Padahal aku menuliskan jawaban atas curhat mereka dengan biasa saja.
Memang ada beberapa surat yang isi curhatnya aku balas dengan jawaban yang berasal dari ayat al - quran dan hadits
Justru dari sanalah awalnya mereka jadi makin sering menjadikan aku sebagai “Penasehat” pribadinya.

Ada 3 pucuk surat berwarna merah hati, hijau muda dan putih yang membuat tanganku bergetar hebat ketika memegangnya.
Hatiku terasa pilu, mataku pun tiba – tiba menjadi berurai air mata
Surat dari siapakah itu ?
Aku tak sanggup menceritakan isi surat itu, apalagi nama pengirimnya
Biarlah hal itu menjadi kenangan pahit masa lalu yang tidak perlu diungkap lagi.
Perih hati ini bila mengingat kembali riwayat tentang surat – surat tersebut.

Pada bungkusan tersebut terdapat sebuah amplop cukup besar yang isinya foto - foto semasa aku di sekolah dulu.
Rasanya menyenangkan sekali menemukan kembali foto – foto tersebut.
Ada sebagian orang yang berpendapat, “Masa – masa di sekolah merupakan masa – masa yang paling indah”
Ya, aku setuju dengan pendapat tersebut.

Sekarang aku berpikir untuk membuang semua benda – benda tersebut
ya, semuanya telah menjadi kenangan indah dimasa lalu yang tidak akan terulang lagi
sejak kehadiran HP dan internet, aku tidak pernah lagi menerima surat atau pun kartu ucapan selamat idul fitri
berganti dengan sms, telpon, komentar di FB serta tag Foto kartu ucapan di FB.

Sebelum membuang benda – benda kenangan diatas, aku berkonsultasi dulu dengan beberapa sahabatku
ada yang bilang benda – benda tersebut dipisahkan saja, mana yang dari teman sekolah dan mana yang dari “someone special”
agar tidak menyulut api cemburu jika di kemudian hari benda – benda tersebut ditemukan istriku.

Namun ada juga yang malah balik bertanya padaku,”gimana seandainya kamu nanti menemukan benda – benda pemberian laki – laki lain pada istrimu semasa kalian belum menikah ?”

aku hanya bisa menjawab,” kalau barang biasa saja, aku akan suruh tetap disimpan. Namun jika barang itu bermakna lain, misalnya karena kisah cinta dimasa lalu … sebaiknya barang itu segera dibuang. Jangan sampai terjadi peluang CLBK (cinta lama bersemi kembali) saat melihat benda tersebut. Kadang benda kenangan bisa membangkitkan memori indah masa lalu”.

Ada beberapa kasus disaat teman sekolahku dulu mengadakan reuni. Mereka ngobrol tentang masa lalu dan saling mengingatkan tentang benda – benda yang pernah diberikan diantara mereka. Ada beberapa sebagian kecil dari mereka yang terjerat CLBK, bagi yang belum menikah mungkin ga masalah jika akhirnya hal itu berlanjut ke jenjang pernikahan. namun bagaimana jika terjadi CLBK jika keduanya telah punya pasangan yang sah masing – masing ?

Inilah yang terlarang.

Akhirnya aku memutuskan untuk membuang beberapa surat koleksiku dari sahabat – sahabat yang dikirim pada masa lalu. Sedangkan kartu ucapan selmat idul fitri masih tersimpan di kamarku.

Hal ini aku lakukan untuk meminimalisir hal – hal buruk yang mungkin akan terjadi jika aku tetap menyimpan barang – barang tersebut saat sudah menikah nanti.
Aku terinspirasi dari hadits Rasulullah SAW dibawah ini :
“Sebagian dari kebaikan keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya."(HR.Tirmidzi)

Saatnya membuang "sampah masa lalu" dan menjalani hidup di masa depan yang lebih indah :)