Sore hari,tanggal 30 April 2008
Sepulang kerja,aku langsung cabut ke tempat warung bakso langgananku,”Bakso Rudal Pak Kumis” disekitar pasar Sederhana,Bandung.disepanjang perjalanan,tak henti-hentinya aku smsan dengan seorang akhwat yg aku kenal lewat Friendster.com (FS).sebut saja nama akhwat itu,Mawar … karena dia cantik dan mewangi seperti bunga mawar (meskipun kadang durinya melukaiku).
Dengan lahap,aku menyantap semangkuk bakso dengan penuh semangat,maklum,ditempat kerjaku tadi,aku kurang menikmati makanan yang disediakan untuk karyawan.Tak lama kemudian aku beranjak pergi ke jalan Cipaganti … biasa … tetap jalan kaki … walaupun mungkin jaraknya sekitar 4 km dari warung bakso itu.”Aku terbiasa berjalan jauh tanpa merasa lelah”,namun terkadang “aku merasa lelah meski aku tak berjalan jauh” kata2 dalam novel The Alchemist itu jadi inspirasiku.
Aku mendatangi sebuah tempat jual/beli/barter kaset antik/bekas.Setelah melihat-lihat ribuan judul kaset dari berbagai musisi Indonesia dan internasional,aku memutuskan untuk membeli sebuah kaset dari grup band Padi,album pertama Padi yang berjudul “Sesuatu Yang Tertunda”.Ada 5 lagu favoritku dialbum itu,”seperti kekasihku”,”begitu indah”,”mahadewi”,”sobat” dan “sudahlah”.Setiap lagu memiliki kenangan tersendiri bagiku,ada yang menyenangkan,ada juga yang menyakitkan.Aku memang suka membeli kaset bekas tapi original,daripada beli kaset/cd/vcd/dvd bajakan,meskipun harganya lebih miring.
Sebentar lagi maghrib,aku pun bergegas ke Masjid Raya Cipaganti yang jaraknya tak jauh dari tempat tadi.Aku bersandar ditiang teras masjid sambil membaca buku “Yang Berpaling Dari Islam” karya Dr Aidh Al Qarni,penulis idolaku.Tiba2 Mawar ngesms aku,”Kk … bbrp hri yg lalu aq mcob brhijab lbh panjang.tp .. reaksi org2 jd kget .. goyah nih .. Liannahaa absathu min dzaalika kulluh,lau ta’lamuun !!”.Isi smsnya sungguh membuat aku kaget,ini bukan sms main2,ini serius,gumamku dalam hati.lewat sms itu pula aku baru menyadari bahwa selama ini jilbab yang selama ini Mawar kenakan ditubuhnya,bukanlah jilbab menurut hukum syara,tapi jiblab gaul,seperti kebanyakan anak muda zaman sekarang.
Apa yg harus aku lakukan ? aku bingung.Aku bimbang memikirkan sms balasanku untuknya.Jika jawabanku bisa memuaskannya,insya Allah ia akan memakai jilbab syar’i tanpa keraguan,namun jika jawabanku tak memuaskannya,ia pasti akan tetap memakai jilbab gaulnya.aku pun segera mengetik sms untuknya,”goyah ? setan tertawa gembira ! bc lg alquran ttg hijab,hrus pnjang mnutupi dada,kan ? patuhi aturanNya.jdlh muslimh trbaik dhadpn Allah,mski dmata manusia jelek”.
Aku pun memalingkan wajahku pada buku yang kupegang saat itu,entah dihalaman berapa,aku lupa lagi,aku menemukan sebuah ayat alquran yang menurutku cocok untuk diberikan pada Mawar saat ini.segera kukirimkan sms lagi,”maka hendaklah mereka i2 mmnuhi (sgala printah)Ku n hndaklah mreka briman kpadaku agar mreka slalu dlm kbnaran” al baqarah 186.smangat ! ayo patuhi perintahNya :-)”
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Al Baqarah : 186)
Tak lama kemudian datang sms balasan dari Mawar yang isinya,”iya2 .. Kk pnyemangat n pnsht yg hbat .. ! ingat .. jika 2000 org m’ajak keneraka atw 1 org m’ajak ksurga pilih yg mn ?,”.aku tersenyum membaca smsnya lalu berteriak,”Subhanallah,alhamdulillah,allahu akbar,laailahaillallah … terima kasih Ya Allah”.aku kembali terdiam disudut Masjid Raya Cipaganti yg sepi,tak terasa air mataku meleleh dipipiku.Aku merasa “kerdil” dihadapan Allah,aku bukanlah “penyemangat dan penasehat yang hebat”seperti anggapan Mawar.Aku adalah manusia yg lemah.Aku tak terbiasa hafal dalil2 ayat2 alquran atau hadits nabi.aku manusia yg selalu mengambil hikmah dari suatu kejadian untuk dijadikan pelajaran.
Aku telah dianggap “penyemangat dan penasehat yang hebat”,padahal sejatinya,yg pantas disebut itu hanyalah Allah SWT,aku tak pantas menerima sebutan itu.”Tak ada sesuatu yg terjadi secara kebetulan,semua hal didunia ini sudah ditulis dalam takdirNya”.Ya … bukanlah suatu kebetulan jika aku bisa membalas sms mawar menggunakan surat albaqarah ayat 186 yang aku temukan tak sengaja dibuku yang sedang kubaca.Allah pasti telah merencanakannya,dan ini termasuk takdir baik untukku.
Air mataku meleleh lagi … Mawar telah mendapat hidayah dari Allah SWT,mulai esok hari,ia pasti akan memakai jilbab syar’i kemanapun ia pergi.Aku yakin hal itu meskipun aku tak pernah melihatnya secara langsung karena jarak yang memisahkan kami.Mawar tinggal didaerah ujung Sumatera sedangkan aku di Bandung.Aku menangis bahagia dengan kesungguhan tekad Mawar untuk berjilbab panjang,namun aku juga jadi menangis sedih karena ingat ibu dan adik perempuanku yang hingga sekarang belum mau menutupi auratnya dengan jilbab syar’i.Mereka berdua sering memakai jilbab hanya jika bepergian dan menghadiri undangan,tanpa ada niat untuk melaksanakan perintah Allah.
Ya Allah … aku mohon kepadaMu … berilah hidayah dan kekuatan hati pada ibu dan adik perempuanku agar mereka ikhlas memakai jilbab syar’i ditubuhnya seperti yg dilakukan Mawar sekarang.
Disudut Masjid Raya Cipaganti Bandung,aku masih terdiam dan menyeka pipiku yg basah linangan air mata.Adzan maghrib berkumandang,kulangkahkan kakiku mengambil air wudhu lalu salat maghrib berjamaah.Setelah itu aku berdo’a lagi … agar Allah Yang Maha Kuasa memberi hidayah pada ibu,adik perempuanku dan semua wanita didunia ini agar memakai jilbab syar’i.
Ya Allah … aku bukanlah “penyemangat dan penasehat yang hebat”,tapi Engkaulah “penyemangat dan penasehat yang hebat” sesungguhnya …
Tulisan ini dibuat pada :
Jum’at,11 juli 2008 di Rental Computer jl. Sederhana no.22 Bandung.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar