Selasa, 30 Desember 2008

(Bukan) Sebuah Kebetulan

Ketika membaca novel Ayat2 Cinta (AAC) dan Ketika Cinta Bertasbih (KCB) 1 & 2,aku merasa sedang membaca perjalanan hidupku sendiri bersama “Mawar”.Aku merasa ada kesamaan antara Mawar dengan Aisha/Anna ... apa saja itu ????

melihat keadaan keluarganya ...
aku berpendapat bahwa Mawar seperti Aisha ...
ayah ibunya bercerai ... lalu ayahnya menikah lagi ...
mirip dengan kenyataan yg terjadi pada ayah ibunya ?

tapi Mawar lebih mirip Anna Althafunnisa dibanding Aisha ...
Ketika tragedi 18 maret 08 terjadi ...
keluarga Mawar tak merestui hubungan kami ... dan Mawar minta untuk berpisah ...
aku seperti Azzam yg ditolak lamarannya oleh Ustadz Mujab,"mendengar hal itu tulang2 Azzam bagai dilolosi satu persatu.lidah dan bibirnya terasa kelu.ia berusaha keras mengendalikan hati dan perasaannya untuk bersabar"
itulah keadaan aku saat menerima telpon darinya ... meminta untuk pisah dan melupakan dia ... (baca KCB 1 hal 119)

mungkin,keluarga Mawar berpendapat sama seperti Ustadz Mujab,"kalau kau ingin mempunyai istri seperti dia,cobalah menstandarkan dirimu seperti dia .... (baca terusannya di KCB 1 hal 120)

"iya Ustadz,terima kasih.ini akan jadi nasihat yg sangat berharga untuk saya." jawab Azzam dgn mata berlinang”

aku pun menangis saat itu ... bahkan tangisanku sempat direkam di hp temanku ...

kalimat Ustadz Mujab sangat berarti ia terima.ia sangat tersindir,tapi ia tak bisa berbuat apa2,dgn kata lain,seolah ia mengatakan bahwa Azzam "tak berhak" melamar Anna,atau lebih tepatnya "tak layak" melamar Anna (baca kalimat lengkapnya di KCB 1 hal 120)

mungkin itu juga yg ada dibenak orang tua Mawar ... aku yg hanya tukang cuci piring tak berhak berhubungan dengan seorang Mawar ...
atau lebih tepatnya,aku "tak layak" melamar Mawar ...

Azzam lalu minta diri,dalam perjalanan ke rumahnya ia meneteskan air mata .... (baca kalimat lengkapnya di KCB 1 paragraf terakhir hal 120-121)

aku juga merasa seperti Azzam,saat pulang aku menangis ... tapi aku tak bisa berbuat apa2,karena dalam kenyataannya aku itu miskin,tak pantas bersanding dengan Mawar yg "jauh" berada diatasnya ...

"baiklah saat ini aku belum menunjukkan prestasi.tapi tunggulah 5 th kedepan.akan aku buktikan,bahwa,aku,Khairul Azzam berhak melamar gadis shalehah yg mana saja" (KCB 1 hal 121)

kata2 Azzam itu menjadi inspirasi bagi aku ...
ok ... saat ini aku miskin ... aku akan bekerja lebih keras lagi ... insya allah 5 th kedepan,aku ingin buktikan pada keluarga Mawar,bahwa aku layak dan berhak melamar wanita mana saja ...

"apa kamu sudah bertemu anna ?"
"belum"
"sudah tahu wajahnya ?"
"belum"
"aneh.bagaimana mungkin kau begitu mantap memilih Anna Althafunnisa ? bagaimana mungkin kau menjadikan Anna sebagai standar"
"firasat yang membuat saya mantap,ustadz"

(percakapan Azzam n Ustadz Mujab di KCB 1 hal 119)

aku juga sama seperti Azzam ... tak pernah bertemu Anna ... tak pernah bertemu Mawar ...
Azzam tak tahu wajah Anna ... aku juga tak tahu wajah Mawar ... hanya ada foto di fsnya saja ...
kenapa Azzam mantap memilih Anna ? firasat !
kenapa aku mantap memilih Mawar ? firasat "main hati" ... hanya bersama Mawar ... aku merasa "main hati" ... tak bisa dengan yg lain ...

"ah,semua sudah ada yg mengatur.yaitu Allah Subhanahu wa ta'ala.jika saatnya ketemu nanti akan ketemu juga" gumamnya dalam hati.
(KCB 1 hal 122)

ya ... aku juga seperti Azzam ... mungkin suatu hari nanti jika Allah mengizinkan,kita pasti bertemu ...
aku menyerahkan segala urusan pada Dia saja .... biar Dia yg mengatur pertemuan itu terjadi ...

Anna pernah menikah dengan Furqan ... hanya sebentar ... dan setelah cerai ia masih suci ... masih perawan ...
Mawar pernah pacaran dengan Axxxt ... hanya sebentar ... dan setelah putus dia masih suci ... masih perawan ...
persamaan lagi !

Mawar benar2 seperti Anna Althafunnisa !

Anna Althafunnisa = Mawar
Azzam = Andri Nugraha

apakah kisah kami akan sama "endingnya" seperti kisah Anna dan Azzam ... waktulah yg akan menjawabnya ...

Mawar pernah bertanya padaku,”kk,apa arti kebahagiaan sejati ?”

Aku pun lalu menyuruhnya membaca novel KCB 2 hal 407

"dengan berleleran keringat & berdarah-darah Azzam akhirnya berhasil meraih apa yang diikhtiarkannya,namun dihadapan Azzam masih terbentang 1000 tantangan kehidupan,tanggung jawabnya setelah manikah dengan Anna justru semakin berat.Azzam tak akan pernah benar2 istirahat,memang demikianlah seorang muslim sejati seharusnya.Imam Ahmad bin Hanbal menjelaskan bahwa seorang muslim sejati akan benar2 istirahat adalah jika kedua kakinya telah menginjakkan pintu surga,sebelum itu,tak ada istirahat,yang ada adalah ikhtiar dan terus ikhtiar u/ menggapai cinta dan ridha Allah SWT."

Kata2ku untuk Mawar :
”Mawar,banyak cobaan dan ujian di dunia ini ... hal itu akan terus kita alami sampai maut menjemput ...
kebahagiaan didunia adalah semu ...
kita bahagia sebentar ... datang lagi ujian yg berat ... sudah sunatullah ...

dalam mencintai Mawarpun,aku mengalami banyak ujian dan cobaan ... jika suatu hari nanti kita menikah (amin) ... seperti Azzam yg menikahi Anna ... tanggung jawab dan ujian yg menentang akan lebih berat lagi ...

aku setuju pendapat Imam Ahmad bin Hanbal diatas ...

kita akan merasakan kebahagiaan sejati disurga ...
disana yang ada hanya kesenangan,kebahagiaan,kegembiaraan yang kekal ... kita akan selamanya mereguk nikmatnya karunia dari Allah tanpa terputus ...
di surga tak ada kecemasan,kesedihan,kekecewaan,kegelisahan,ketakutan dan sifat2 negatif lainnya ...

di neraka lah adanya sifat2 negatif itu ... semoga Allah menghindarkan kita semua dari azab neraka ... amin ...

hadapilah ujian dan cobaan yg ada di dunia ini agar kita bisa menggapai cinta dan ridha Allah SWT ...

Semua tulisan diatas menyiratkan ada beberapa hal yang “kebetulan” dalam perjalanan hidupku sama dengan cerita pada novel karya kang Abik.

Mengenai hal ini Allah berfirman :

وَكُلُّ صَغِيرٍ وَكَبِيرٍ مُسْتَطَرٌ

“dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis.” (Al Qamar : 53)

وَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَ يَعْلَمُهَا إِلاَّ هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلاَّ يَعْلَمُهَا وَلاَ حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الأَرْضِ وَلاَ رَطْبٍ وَلاَ يَابِسٍ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ

“dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)". (Al An’aam : 59)

Membaca ayat diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa tak ada sesuatu yg kebetulan di dunia ini.segala urusan telah tertulis dalam takdirNya.

Subhanallah,berarti jalan kehidupanku yg seperti dalam novel adalah takdirNya juga … Allahu Akbar.


1 komentar:

pejalanrasa mengatakan...

nice blog !nice posting !terus semangat cari cinta sejati ya akh !

makasih dah berkunjung ke blog ku .
btw,emang ga dikasi shoutbox ya ?